Apa itu Edge Computing? Manfaat, Jenis, dan Cara Kerjanya | Garudea

Dengan semakin berkembangnya Internet of Things (IoT), kendaraan otonom, dan aplikasi real-time, kebutuhan akan pengolahan data cepat semakin penting. Cloud computing tradisional terkadang tidak cukup karena data harus dikirim ke server pusat yang jaraknya jauh, sehingga menyebabkan latensi tinggi. Inilah peran edge computing, yang memproses data lebih dekat ke pengguna atau sumber data.

Apa Itu Edge Computing?

Edge computing adalah pendekatan di mana data diproses di lokasi dekat dengan sumbernya, bukan langsung di cloud pusat. Bedanya dengan cloud tradisional, edge computing mengurangi waktu yang dibutuhkan data untuk diproses dan dikembalikan ke aplikasi. Contoh penggunaannya termasuk smart city yang memonitor sensor lalu lintas, kendaraan otonom yang memerlukan respon instan, dan industri 4.0 untuk kontrol mesin real-time.

Peran Cloud Provider dalam Edge Computing

Cloud provider menyediakan infrastruktur edge berupa server lokal atau edge nodes yang terhubung dengan pusat data utama. Mereka juga menawarkan alat monitoring dan manajemen untuk memproses data secara efisien di edge, lalu mengirimkan data penting ke cloud untuk analitik, backup, dan integrasi dengan layanan lainnya.

Bagaimana Cara Kerja Edge Computing

Data yang dihasilkan di perangkat IoT atau sensor pertama-tama diproses di edge node, sehingga hanya data penting atau hasil olahan yang dikirim ke cloud pusat. Dengan begitu, latensi rendah tercapai dan beban jaringan berkurang. Data yang dikirim ke cloud dapat digunakan untuk analitik lanjutan, penyimpanan jangka panjang, atau integrasi dengan layanan lain.

Keuntungan Edge Computing

Menggunakan edge computing memberikan beberapa keuntungan, antara lain:

  • Respons lebih cepat karena data diproses dekat pengguna.

  • Penghematan bandwidth karena tidak semua data harus dikirim ke cloud pusat.

  • Ketersediaan layanan lebih tinggi di lokasi terpencil yang memiliki koneksi internet terbatas.

Tantangan dan Pertimbangan

Namun, edge computing juga menghadapi tantangan, seperti kompleksitas pengelolaan banyak node edge, masalah keamanan dan privasi data, serta perlunya standarisasi perangkat dan protokol agar integrasi dengan cloud berjalan lancar.

Kesimpulan

Edge computing melengkapi cloud tradisional dengan memproses data lebih dekat ke sumbernya, memberikan latensi rendah, efisiensi bandwidth, dan respons cepat. Layanan ini menjadi sangat penting untuk aplikasi real-time, IoT, kendaraan otonom, dan industri modern. Dengan dukungan cloud provider, pengelolaan dan integrasi edge computing menjadi lebih mudah dan terstruktur.