Pengantar
Kemajuan teknologi membawa kemudahan dalam dunia digital, namun di balik itu muncul tantangan baru dalam perlindungan data dan akun pengguna. Seiring meningkatnya serangan siber yang menargetkan autentikasi — dari credential stuffing hingga pembobolan password — organisasi dan pengguna individu semakin menyadari pentingnya sistem autentikasi yang kuat dan berlapis.
Artikel ini akan mengulas peran autentikasi berlapis (multi-factor authentication) sebagai pertahanan utama dalam ekosistem keamanan saat ini, termasuk bagaimana berbagai metode autentikasi bekerja dan mengapa pendekatan ini sangat penting.
Apa Itu Autentikasi Berlapis dan Kenapa Penting?
Autentikasi adalah proses verifikasi identitas pengguna sebelum mengizinkan akses ke suatu sistem atau layanan digital. Autentikasi berlapis — lebih dikenal dengan multi-factor authentication (MFA) — memanfaatkan lebih dari satu metode verifikasi, misalnya password plus kode OTP.
Menurut penelitian dari Microsoft, akun yang tidak dilindungi dengan autentikasi berlapis 99,9% lebih rentan diretas dibanding akun yang menggunakan MFA (dikutip dari Microsoft Secure Blog — https://www.microsoft.com/security/).
Ancaman Umum pada Proses Autentikasi
1. Credential Stuffing
Serangan ini memanfaatkan database kombinasi email dan password yang bocor untuk mencoba login ke berbagai layanan lain secara otomatis. Ini adalah metode umum yang sering berhasil ketika pengguna memakai password yang sama di banyak layanan — faktor yang juga dibahas dalam artikel kamu tentang credential stuffing di BuletinSiber (🔗 https://buletinsiber.com/credential-stuffing-ancaman-otentikasi-yang-mengintai-layanan-digital/).
2. Password Spraying
Berbeda dengan credential stuffing, password spraying mencoba sejumlah password yang umum digunakan pada banyak akun untuk menghindari pemblokiran keamanan karena percobaan berulang dari satu akun.
3. Phishing dan Social Engineering
Penyerang kerap memanfaatkan teknik manipulasi psikologis untuk mendapatkan kredensial login dari pengguna secara langsung (dikutip dari Verizon Data Breach Investigations Report — https://www.verizon.com/business/resources/reports/dbir/).
Komponen Utama dalam Autentikasi Berlapis
1. Sesuatu yang Anda Ketahui (Knowledge Factor)
Ini adalah metode paling dasar: password atau PIN. Meskipun mudah, metode ini rentan terhadap pembobolan jika tidak dipadukan dengan lapisan lain.
2. Sesuatu yang Anda Miliki (Possession Factor)
Contohnya adalah kode OTP lewat SMS, aplikasi authenticator, atau token fisik seperti YubiKey. Dengan faktor ini, akun tetap lebih aman bahkan jika password berhasil dibobol.
Menurut sebuah penelitian oleh Google, SMS OTP masih lebih baik daripada hanya password, meskipun bukan yang paling tangguh (dikutip dari Google Identity — https://cloud.google.com/blog).
3. Sesuatu yang Anda Adalah (Inherence Factor)
Metode ini menggunakan biometrik seperti sidik jari atau pengenalan wajah. Ini menjadi salah satu faktor autentikasi paling kuat, karena masing-masing individu unik.
Keunggulan Autentikasi Berlapis
A. Melindungi dari Pembajakan Akun
Dengan MFA, penyerang yang hanya memiliki password tidak cukup untuk mendapatkan akses penuh.
B. Menurunkan Risiko Ransomware dan Pelanggaran Sistem
Penyerang sering membutuhkan akses awal dengan akun yang valid untuk melakukan eskalasi serangan, termasuk serangan seperti ransomware (https://buletinsiber.com/serangan-ransomware-modern-ancaman-baru-di-balik-transformasi-digital/).
Dengan autentikasi berlapis, peluang ini semakin kecil.
C. Meningkatkan Kepercayaan Pengguna
Organisasi yang menerapkan MFA menunjukkan komitmen kuat terhadap keamanan data, meningkatkan kepercayaan pelanggan atau pengguna.
Tantangan dan Praktik Terbaik dalam Implementasi MFA
1. Pengalaman Pengguna (User Experience)
Implementasi MFA kadang dianggap merepotkan oleh sebagian pengguna. Solusinya adalah memilih metode autentikasi aman yang mudah dan efisien — seperti push notification daripada OTP SMS.
2. Pilih Metode MFA yang Tepat
Tidak semua metode MFA sama tingkat keamanannya. Misalnya:
-
Token fisik atau biometrik lebih aman dibandingkan OTP SMS.
-
Aplikasi authenticator merupakan kompromi baik antara keamanan dan kenyamanan.
3. Edukasi Pengguna
Tanpa pemahaman yang benar, pengguna cenderung mematikan fitur keamanan yang diperlukan — misalnya memilih opsi “Remember this device” secara sembarangan.
Organisasi perlu mengedukasi karyawan atau pengguna mereka tentang bagaimana MFA bekerja dan mengapa penting.
Kesimpulan
Autentikasi berlapis adalah salah satu fondasi penting dalam pertahanan cybersecurity modern. Di tengah meningkatnya serangan terhadap proses login — seperti credential stuffing, phishing, dan password spraying — password saja tidak lagi cukup untuk melindungi akun dan data.
Dengan menerapkan MFA yang tepat, risiko pembajakan akun dapat ditekan secara signifikan. Beberapa metode seperti token fisik atau autentikasi biometrik kini bahkan direkomendasikan oleh para ahli keamanan sebagai lapisan wajib dalam sistem keamanan digital yang kuat.
🔗 Ingat juga untuk membaca artikel terkait mengenai ancaman autentikasi digital yang lain di Buletin Siber:
https://buletinsiber.com/credential-stuffing-ancaman-otentikasi-yang-mengintai-layanan-digital/










2 Comments
Autentikasi Berlapis Jadi Benteng Utama di Tengah Meningkatnya Serangan Siber Modern - buletinsiber.com
2 days ago[…] Dalam konteks keamanan siber modern, autentikasi berlapis menjadi fondasi penting yang melengkapi sistem pertahanan lainnya seperti firewall, deteksi intrusi, dan monitoring aktivitas jaringan.Pembahasan lebih dalam terkait pendekatan keamanan berlapis juga dapat ditemukan pada artikel kami tentang autentikasi sebagai pertahanan utama menghadapi ancaman digital di:👉 https://buletinsiber.com/mengapa-autentikasi-berlapis-jadi-pertahanan-utama-melawan-ancaman-siber/ […]
Ancaman Shadow IT: Ketika Aplikasi Tak Resmi Menjadi Celah Keamanan Perusahaan - buletinsiber.com
13 hours ago[…] baca juga : Mengapa Autentikasi Berlapis Jadi Pertahanan Utama Melawan Ancaman Siber […]