šŸ” Cara Kerja IAM dalam Menjamin Keamanan Akses Pengguna di Cloud

Pernah nggak kepikiran, gimana caranya layanan cloud seperti Google Drive, AWS, atau Azure bisa tahu siapa kamu, dan apa yang boleh kamu lakukan di dalam sistem mereka?

Padahal jutaan orang masuk ke platform yang sama setiap hari, tapi akses tiap orang bisa berbeda-beda.

Nah, rahasianya ada di IAM (Identity and Access Management).

IAM bekerja di balik layar untuk memastikan bahwa setiap orang, aplikasi, atau perangkat yang mengakses cloud — benar-benar berhak dan hanya bisa melakukan hal yang seharusnya.

 

IAM: Penjaga Gerbang Dunia Cloud

Bayangkan kamu masuk ke sebuah gedung kantor besar.

Sebelum bisa lewat pintu utama, kamu harus menunjukkan kartu identitas (autentikasi). Setelah masuk, kamu cuma bisa buka pintu ke ruangan tertentu (otorisasi).

Kurang lebih seperti itulah cara kerja IAM di dunia cloud.

IAM memastikan bahwa:

  1. Hanya orang yang punya izin yang bisa masuk.
  2. Setiap orang hanya bisa mengakses bagian yang sesuai dengan perannya.
  3. Semua aktivitas tercatat dengan rapi untuk keamanan dan audit.

 

Tahapan Cara Kerja IAM

Agar lebih jelas, yuk kita bahas tahapan-tahapan dasar bagaimana IAM bekerja di sistem cloud.

1. Identifikasi Pengguna (Identity Management)

Langkah pertama adalah mengenali siapa yang ingin mengakses sistem.

Biasanya pengguna akan memiliki akun dengan identitas unik seperti username, email, atau ID khusus.

Akun ini bisa mewakili individu, kelompok, atau bahkan aplikasi.

Contoh:

Seorang admin punya akun dengan hak istimewa untuk mengelola seluruh sistem, sedangkan staf biasa hanya bisa melihat data tertentu.

 

2. Autentikasi (Authentication)

Setelah sistem tahu siapa kamu, langkah berikutnya adalah memverifikasi apakah kamu benar-benar orang tersebut.

Biasanya dilakukan dengan:

  1. Password (metode paling umum)
  2. Multi-Factor Authentication (MFA) seperti kode OTP, sidik jari, atau face ID
  3. Token atau sertifikat digital untuk sistem yang lebih kompleks
  4. Autentikasi adalah pintu pertama yang menentukan apakah kamu boleh masuk atau tidak.

 

3. Otorisasi (Authorization)

Nah, setelah berhasil masuk, belum tentu kamu bisa melakukan semua hal.

IAM kemudian menentukan apa yang boleh kamu lakukan.

Contohnya:

  • Admin boleh menambah atau menghapus pengguna.
  • Staf hanya boleh membaca laporan.
  • Aplikasi tertentu hanya bisa mengakses API tertentu.
  • Proses otorisasi ini dikontrol lewat kebijakan akses (access policies) atau role-based access control (RBAC).

 

4. Pengawasan dan Audit (Monitoring & Auditing)

IAM juga tidak berhenti di tahap pemberian izin.

Setiap aktivitas pengguna dicatat: siapa yang masuk, dari mana, kapan, dan apa yang dilakukan.

Tujuannya agar jika ada aktivitas mencurigakan, sistem bisa langsung memberi peringatan atau memblokir akses secara otomatis.

Inilah yang membuat IAM tidak hanya ā€œmengizinkanā€ tapi juga mengawasi dan melindungi.

 

Contoh Cara Kerja IAM di Platform Cloud

Setiap penyedia cloud punya sistem IAM sendiri, tapi prinsip kerjanya sama.

Di AWS (Amazon Web Services):

  • Admin membuat user dan role.
  • Setiap role punya kebijakan (policy) yang menentukan izin.
  • Saat pengguna login, AWS memeriksa identitas dan memberikan akses sesuai peran.

Di Google Cloud Platform:

  • IAM mengatur akses ke setiap proyek dan resource.
  • Sistem memeriksa apakah pengguna memiliki role tertentu sebelum menjalankan perintah.

Di Azure:

  • Azure Active Directory mengelola identitas pengguna dan memungkinkan Single Sign-On ke berbagai aplikasi Microsoft 365 dan layanan lainnya.

 

Mengapa Cara Kerja IAM Ini Sangat Efektif

IAM memberikan kombinasi antara keamanan dan efisiensi.

Dengan sistem ini, perusahaan tidak perlu memberikan akses manual satu per satu. Semua bisa diatur secara otomatis berdasarkan peran dan kebijakan.

Keuntungan lainnya:

  • Mengurangi risiko akses tidak sah.
  • Memudahkan audit keamanan.
  • Meningkatkan produktivitas karena pengguna langsung mendapat akses sesuai kebutuhannya.

 

IAM dan Prinsip ā€œZero Trustā€

Konsep modern keamanan cloud sekarang mengarah ke Zero Trust Security, yang berarti:

ā€œJangan pernah percaya siapa pun, selalu verifikasi.ā€

IAM sangat cocok dengan pendekatan ini.

Setiap kali ada permintaan akses — bahkan dari pengguna yang sudah dikenal — sistem tetap memeriksa identitas dan izin sebelum memberikan akses.

 

Kesimpulan

Cara kerja IAM sebenarnya sederhana tapi sangat kuat.

Ia memastikan bahwa hanya orang yang tepat, dengan izin yang sesuai, bisa mengakses sumber daya di cloud.

Mulai dari mengenali pengguna, memverifikasi identitas, menentukan hak akses, hingga memantau aktivitas — semua dijalankan dengan sistematis dan otomatis.

Jadi, kalau kamu atau organisasi kamu mulai serius menggunakan layanan cloud, pastikan IAM menjadi bagian utama dari strategi keamanan.

Karena pada akhirnya, keamanan cloud bukan hanya soal teknologi — tapi juga soal mengelola siapa yang kamu percaya.