
Backup data merupakan langkah penting untuk melindungi informasi dari kehilangan, kerusakan, atau serangan siber. Saat ini, ada dua metode populer untuk melakukan backup: Cloud Backup dan On-Premise Backup. Artikel ini membahas perbandingan keduanya agar pembaca dapat menentukan metode yang paling sesuai dengan kebutuhan.
II. Pengertian dan Cara Kerja
1. Cloud Backup
- Data disimpan secara online melalui server cloud provider.
- Proses backup dapat otomatis dan diakses dari mana saja.
- Kapasitas mudah ditingkatkan sesuai kebutuhan (skalabilitas).
2. On-Premise Backup
- Data disimpan secara lokal di server atau media fisik milik perusahaan.
- Pengguna memiliki kontrol penuh terhadap data.
- Memerlukan pemeliharaan rutin dan perangkat keras tambahan.
III. Kelebihan dan Kekurangan
| Metode | Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|---|
| Cloud Backup | – Mudah diakses dari mana saja- Backup otomatis- Hemat biaya perangkat keras- Skalabilitas tinggi | – Bergantung pada koneksi internet- Potensi risiko keamanan jika tidak dienkripsi dengan baik |
| On-Premise Backup | – Kontrol penuh atas data- Tidak bergantung internet- Lebih aman dari gangguan online | – Biaya perangkat keras tinggi- Skalabilitas terbatas- Memerlukan pemeliharaan rutin |
IV. Faktor Penentu Pilihan
- Skala bisnis: Besar atau kecilnya data dan jumlah pengguna.
- Anggaran dan sumber daya TI: Kemampuan untuk membeli perangkat dan mempekerjakan staf TI.
- Keamanan dan regulasi data: Tingkat privasi yang dibutuhkan.
- Aksesibilitas dan fleksibilitas: Apakah data perlu diakses dari lokasi berbeda.
V. Kesimpulan
Tidak ada jawaban tunggal mengenai metode backup terbaik.
- Cloud Backup cocok untuk fleksibilitas, biaya lebih rendah, dan kemudahan akses.
- On-Premise Backup cocok untuk kontrol penuh, keamanan tinggi, dan organisasi yang membutuhkan sistem internal.
Bagi banyak organisasi, kombinasi keduanya (hybrid backup) sering menjadi solusi optimal: keamanan tinggi dari on-premise, ditambah fleksibilitas dan skalabilitas cloud.







