Jenis dan Pendekatan Cloud Migration: Rehost, Refactor, Replatform, Rebuild

  • Pengantar Konsep Pendekatan Migrasi
    Tidak semua sistem memiliki kebutuhan migrasi yang sama. Karena itu, pendekatan yang digunakan dalam cloud migration harus disesuaikan dengan kondisi aplikasi dan tujuan organisasi. Pemilihan strategi migrasi yang tepat akan meminimalkan risiko dan mempercepat transisi menuju lingkungan cloud.
    Pendekatan migrasi umumnya dibedakan berdasarkan tingkat perubahan yang dilakukan terhadap sistem eksisting. Mulai dari sekadar memindahkan aplikasi tanpa modifikasi hingga membangun ulang sistem dengan arsitektur cloud-native.
  • Jenis Pendekatan Utama
    Pendekatan Rehost (Lift and Shift) adalah metode paling sederhana, di mana aplikasi dipindahkan ke cloud tanpa perubahan besar. Refactor melibatkan penyesuaian kode agar aplikasi lebih efisien di cloud, sedangkan Replatform mengoptimalkan sistem dengan menggunakan layanan cloud tambahan seperti database terkelola.
    Pendekatan Rebuild berarti membangun ulang aplikasi dari awal menggunakan arsitektur cloud-native, yang memberikan fleksibilitas maksimal namun memerlukan waktu dan biaya lebih besar. Sementara itu, Replace mengganti sistem lama dengan aplikasi SaaS baru yang sudah tersedia di pasar.
  • Pemilihan Strategi yang Tepat
    Pemilihan pendekatan bergantung pada faktor seperti ukuran sistem, kompleksitas aplikasi, anggaran, dan waktu yang tersedia. Banyak perusahaan memilih strategi kombinasi atau hybrid untuk menyeimbangkan antara efisiensi biaya dan stabilitas operasional.
    Evaluasi menyeluruh terhadap sistem lama menjadi langkah penting sebelum menentukan metode migrasi. Dengan begitu, risiko gangguan dapat diminimalkan dan manfaat cloud dapat diperoleh sepenuhnya.
  • Kesimpulan
    Menentukan pendekatan migrasi yang tepat merupakan langkah kritis dalam keberhasilan cloud migration. Dengan analisis kebutuhan dan strategi yang matang, organisasi dapat memilih metode paling efisien tanpa mengorbankan keandalan sistem.