Pengantar
Dalam lanskap keamanan siber yang terus berkembang, jenis serangan zero-click semakin sering menjadi momok bagi pengguna perangkat digital, terutama smartphone, tablet, dan komputer. Berbeda dengan teknik serangan tradisional yang membutuhkan korban untuk klik link atau membuka lampiran, zero-click exploit dapat mengeksekusi kode berbahaya tanpa interaksi langsung dari pengguna.
Jenis serangan ini menunjukkan betapa kompleksnya tantangan keamanan modern, di mana kebiasaan digital saja tidak cukup untuk melindungi data dan perangkat Anda. Artikel ini akan membahas apa itu zero-click exploit, bagaimana teknik ini bekerja, contoh kasus nyata, serta strategi pencegahan yang efektif.
Apa Itu Zero-Click Exploit?
Serangan zero-click adalah teknik eksploitasi yang dimulai oleh penyerang tanpa perlu korban melakukan tindakan seperti membuka email atau mengetuk tautan. Eksploitasi semacam ini memanfaatkan kerentanan pada aplikasi atau protokol sistem yang dapat diakses secara otomatis oleh sistem target.
Karena tak perlu interaksi pengguna, jenis serangan ini sangat berbahaya dan sering kali sulit dideteksi. Para peneliti keamanan kini mencatat tren meningkatnya zero-click exploit yang menargetkan perangkat mobile dan aplikasi pesan.
Menurut laporan oleh Google Project Zero, serangan zero-click mulai meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terutama terhadap aplikasi pesan instan populer seperti WhatsApp atau iMessage (dikutip dari Google Project Zero — https://projectzero.google/2021/12/a-deep-dive-into-nso-zero-click.html).
Bagaimana Zero-Click Exploit Bekerja?
1. Penyerang Mengidentifikasi Kerentanan
Para penyerang terlebih dahulu menemukan bug atau kelemahan dalam perangkat lunak — misalnya, dalam cara aplikasi memproses notifikasi atau permintaan data otomatis.
2. Payload Dieksekusi Tanpa Interaksi
Setelah kerentanan ditemukan, penyerang mengirimkan paket data khusus yang diproses oleh aplikasi secara otomatis, tanpa memerlukan klik atau tindakan pengguna.
3. Serangan Berlangsung Tanpa Tanda
Karena serangan dimulai secara otomatis oleh rutinitas sistem, korban biasanya tidak menyadari bahwa perangkat mereka telah dikompromikan sampai kerusakan terjadi.
Contoh Kasus Zero-Click Exploit
A. iMessage Exploit
Beberapa tahun lalu, para peneliti menemukan celah zero-click yang dieksploitasi melalui iMessage hanya dengan mengirim paket tertentu yang diproses oleh sistem tanpa perlu korban membukanya (dikutip dari Citizen Lab — https://citizenlab.ca).
Jenis serangan ini dapat menginfeksi perangkat secara diam-diam, membuka akses penuh bagi penyerang.
B. WhatsApp VoIP Exploit
Sebelumnya juga ditemukan kerentanan pada protokol VoIP WhatsApp yang memungkinkan penyerang mengeksekusi kode dengan mengirim panggilan terselubung — bahkan jika korban tidak menjawab panggilan tersebut (dikutip dari Facebook Security).
Mengapa Zero-Click Exploit Begitu Berbahaya?
1. Tanpa Interaksi Pengguna
Serangan yang tidak membutuhkan pengguna untuk klik tautan membuat teknik ini jauh lebih sulit dicegah oleh kebiasaan dasar seperti “jangan klik link yang mencurigakan.”
2. Target Perangkat Modern
Zero-click exploit sering menargetkan aplikasi dan protokol yang berhubungan dengan pesan, notifikasi, atau layanan sistem. Karena itu, perangkat mobile dan IoT yang sering berkomunikasi secara otomatis sangat berisiko.
3. Deteksi Sulit
Karena dimulai tanpa interaksi pengguna, aktivitas berbahaya ini sering kali tidak terdeteksi oleh antivirus atau endpoint protection, sehingga serangan dapat berlangsung lama sebelum terungkap.
Cara Melindungi Diri dari Zero-Click Exploit
1. Selalu Perbarui Sistem dan Aplikasi
Pembaruan sistem secara berkala membantu menutup kerentanan yang diketahui, sehingga teknik zero-click sulit dieksploitasi. Banyak vendor merilis patch keamanan khusus untuk menangkal eksploitasi semacam ini.
2. Gunakan Sistem Keamanan Lainnya
Perangkat keamanan endpoint detection and response (EDR) dan mobile threat defense dapat membantu memantau aktivitas yang tidak biasa dan memberi peringatan dini.
3. Batasi Akses Aplikasi ke Fungsionalitas Sensitif
Pastikan aplikasi hanya memiliki izin yang memang diperlukan. Mengurangi jumlah akses aplikasi dapat mengurangi permukaan serangan yang bisa dimanfaatkan oleh penyerang otomatis.
Hubungan dengan Ancaman Autentikasi Lain
Serangan zero-click juga sering digunakan dalam rangkaian eksploitasi yang lebih kompleks, termasuk sebelum melakukan credential stuffing atau phishing. Ini mirip dengan pola ancaman yang dibahas dalam artikel Buletin Siber tentang phishing yang kini dibantu AI —
🔗 https://buletinsiber.com/ancaman-siber-tebaru-phishing-kini-dibantu-ai-dan-dirancang-untuk-tipu-bank/
Kesimpulan
Zero-click exploit merupakan salah satu contoh evolusi serangan siber yang semakin pintar dan sulit dideteksi. Tanpa perlu interaksi pengguna, teknik ini memanfaatkan kerentanan yang tetap ada pada perangkat dan aplikasi digital yang kita gunakan setiap hari.
Langkah pencegahan seperti update sistem secara rutin, proteksi endpoint yang lebih kuat, serta pengaturan izin aplikasi yang ketat menjadi kunci utama untuk mengurangi risiko eksploitasi semacam ini.
Kunci keamanan bukan hanya pada kewaspadaan pengguna, tetapi juga pada kesiapan teknologi dan strategi pertahanan yang komprehensif di seluruh lapisan sistem.










2 Comments
Eksploitasi OAuth dan Token Theft: Serangan Baru yang Membahayakan Akses Akun Digital - buletinsiber.com
3 days ago[…] Untuk memahami ancaman lanjutan yang bisa terjadi setelah kompromi token atau akses, kamu juga bisa membaca artikel Buletin Siber tentang menghadapi ancaman zero-click exploit di sini:🔗 https://buletinsiber.com/menghadapi-ancaman-zero-click-exploit-ketika-perangkat-tak-perlu-klik-agar-… […]
Dampak Kerentanan Git: Mengapa Pengembang Perlu Waspada Saat Mengelola Repositori - buletinsiber.com
2 days ago[…] Untuk memperluas pemahaman kamu tentang ancaman eksploitasi perangkat dan aplikasi, artikel lain di buletinsiber.com yang relevan adalah 🔗 https://buletinsiber.com/menghadapi-ancaman-zero-click-exploit-ketika-perangkat-tak-perlu-klik-agar-… […]